familiasunidasjusticia.org – Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan sebuah provinsi di ujung pulau Sumatera. Provinsi mana yang terdiri dari 13 suku asli dan 11 bahasa tradisional? Sudah tidak asing lagi jika mayoritas penduduk Aceh beragama Islam. Maka tak heran jika tradisi unik masyarakat Aceh masih erat kaitannya dengan Islam. Bahkan, orang Indonesia lainnya juga mengatakan bahwa Aceh adalah serambi Mekkah.Begitu sampai di kawasan itu, aturan agama Islam yang ketat berlaku, itu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan asing.

Ya! Perlu Anda ketahui bahwa tradisi unik ini sempat populer di seluruh suku asli Aceh di negara lain. Namun sebaliknya, tentunya Aceh selalu memperhatikan tradisi lokalnya. Tradisi nenek moyang mereka masih dihormati dan dijalankan pada hari-hari tertentu untuk melestarikan budaya mereka.Pada dasarnya, Indonesia adalah negara dengan begitu banyak suku dan adat istiadat. Setiap wilayah negara masih ditempati oleh suku-suku asli yang tidak pernah meninggalkan rumahnya.

Mengenai Suku Aceh alangkah baiknya jika anda membaca artikel ini sampai selesai. Karena sesuai dengan judul yang kami sematkan diatas, kami akan menceritakan tentang tradisi unik suku aceh. Lantas tradisi apa saja yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh?Yuk, baca review kami sampai akhir!

Kumpulan tradisi unik masyarakat Aceh yang masih bertahan

Sebelum datangnya zaman modern yang menjadi gaya hidup selama ribuan tahun, tradisi turun temurun dari nenek moyang mereka selalu dijadikan standar hidup. Namun di era yang semakin maju ini, masih banyak suku asli Indonesia yang melestarikan tradisinya.

Memang, suku dan budaya sangat erat hubungannya di Indonesia. Seolah tak ingin berpisah dengan tanah airnya, begitu banyak tradisi unik yang dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya.Termasuk tradisi suku Aceh. Di bawah ini adalah beberapa tradisi unik yang masih berlaku bagi masyarakat Aceh:

1. Peutron Aneuk

Tradisi unik dan khas masyarakat Aceh ini khususnya Peutron Aneuk. Peutron Aneuk merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan saat menyapa seorang anak. Biasanya tradisi ini dilakukan pada hari ulang tahun si anak pada hari ke 44, 3 bulan, 5 bulan, dan 7 bulan. Masyarakat setempat percaya bahwa mengundang Peutron Aneuk untuk menyambut anaknya dapat membawa berkah atas kehadirannya.

Peutron Aneuk memiliki keistimewaan lain yaitu anak yang belum bermain Peutron Aneuk harus tinggal di rumah dan tidak diperbolehkan keluar rumah. Biasanya Peutron Aneuk dijalankan oleh pemuka agama setempat. Makanan yang harus disajikan saat mengkonsumsi Peutron Aneuk adalah kurma, buah-buahan lainnya, ayam bakar dan air zamzam.

2. Seperti Ba Tanda

Jika tradisi di atas selalu mengikuti pesta ulang tahun anak, namun kali ini tradisi dan budaya, inilah proses lamarannya. Seperti halnya Ba Tanda, proses lamaranlah yang perlu dilakukan untuk keluarga mempelai pria.Bahwa keluarga mempelai pria selalu meminta klarifikasi menjelang pernikahan. Mulai dari tanggal pernikahan, jumlah tamu, jenis mahar, hingga jumlahnya.

Dalam tradisi Jak Ba Tanda, keluarga laki-laki harus membawa makanan dari Aceh ke rumah keluarga perempuan. Bukan hanya makanan khas Aceh, perhiasan wanita, atau dalam arti lain, adalah hadiah. Tradisi Jak Ba Tanda diyakini telah hadir di Aceh di bawah pengaruh India dan Arab.

3. Meugang

Meugang atau yang sering disebut dengan Makmeugang merupakan tradisi unik yang hanya dilakukan sekali dalam setahun. Sekilas, tradisi ini sangat mirip dengan pelaksanaan Idul Adha. Namun, Meugang hanya berlangsung menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.

Dipercaya bahwa Meugang dapat memberikan berkah yang baik bagi setiap keluarga yang melakukannya. Meugang juga bisa mempererat hubungan keluarga.Biasanya orang Meugang Aceh yang merantau harus kembali ke negara asalnya. Dan tradisi unik masyarakat Aceh ini dilakukan setiap kali seluruh anggota keluarga dalam keadaan kekuatan penuh.